Iklan - Scroll untuk melanjutkan
Nasional

Lantik Fokusmaker Sulsel, Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda Targetkan 2 Juta Pemuda

×

Lantik Fokusmaker Sulsel, Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda Targetkan 2 Juta Pemuda

Sebarkan artikel ini
Lantik Fokusmaker Sulsel, Ketua DPP Golkar Bidang Pemuda Targetkan 2 Juta Pemuda

menalar.id,. – Pelantikan Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Sulawesi Selatan untuk periode 2025-2028 dilaksanakan di Hotel D Maleo, Makassar.

Acara ini dihadiri oleh Ketua DPP Bidang Pemuda Partai Golkar, Muh. Said Aldi Al Idrus, Sekjen Bakornas Fokusmaker A Dedy Ansari, Plt Ketua Depidar Soksi Sulsel Andi Patarai Amir, serta perwakilan dari Pangdam Hasanuddin, Polda Sulawesi Barat, dan berbagai organisasi kepemudaan se-Sulsel.

Dalam acara tersebut, Muhammad Takbir resmi dilantik sebagai Ketua Bakorda Fokusmaker Sulsel, dengan Muh. Surya Reski Saputra sebagai Sekretaris. Prosesi pelantikan dipimpin oleh Sekjen Bakornas Fokusmaker A Dedy Ansari.

Dalam sambutannya, Said Aldi Al Idrus memberikan apresiasi kepada Bakornas yang telah berhasil menyelenggarakan acara ini dan mengucapkan selamat atas keberhasilan tersebut.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bakornas, khususnya kepada Ali Ghiffar dan Dedy Ansari yang sangat aktif. Saya juga mengucapkan selamat atas terselenggaranya Pertemuan Daerah Fokusmaker Sulawesi Selatan,” katanya.

Said Aldi juga menegaskan bahwa Bidang Pemuda Partai Golkar menargetkan untuk merekrut dua juta pemuda dengan cara mengkonsolidasikan organisasi kepemudaan hingga tingkat desa dan kelurahan.

Plt Ketua Depidar Sulsel, Andi Patarai Amir, menyampaikan bahwa ini merupakan aset yang sangat penting dan harus dikembangkan bersama. Sementara itu, Ketua Bakorda yang baru dilantik, Muhammad Takbir, berkomitmen untuk memperluas jaringan Fokusmaker di seluruh Sulawesi Selatan.

Acara ditutup dengan pesan dari Sekjen Bakornas Fokusmaker, A Dedy Ansari, yang mengingatkan pentingnya nilai-nilai lokal dalam kepemimpinan.

“Ini harus menjadi wadah latihan intelektual, dan para pengurus harus tetap memegang prinsip budaya Bugis Makassar: ‘Taro Ada Taro Gau’,” tandasnya.